REVIEW JURNAL Konflik di Suriah Pada Masa Bashar Al-Assad Tahun 2011-2015
Judul : KONFLIK SURIAH:
AKAR MASALAH DAN DAMPAKNYA
Jurnal :
AKAR MASALAH DAN DAMPAKNYA
Jurnal :
Volume :
Tahun :
Reviewer : Nur Anawatiningrum
Tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019
Absrtak : Konflik di Suriah terjadi akibat
menjalarnya Arab Spring ke dalam
negeri. Konflik tersebut terjadi pada masa pemerintahan presiden Bashar
Al-Assad yang merupakan putra dari Hafez Al-Assad. Penyebab konflik di Suriah
terbagi menjadi tiga yaitu; kesenjangan ekonomi, kebijakan pemerintah yang
lebih memihak pada militer, dan isu Sunni-Siyah yang terus berhembus. Adanya Arab
Spring menjadikan puncak ketidak puasan rakyat suriah terhadap kepemerintahan
Bashar Al-Assad. Tidak hanya itu, keterlibatan Negara asing juga mempengaruhi
lamanya konflik yang terjadi di Suriah.
Pendahuluan: Dalam pendahuluan penulis menceritakan
tentang biografi Bashar Al-Assad serta menegaskan kembali tentang Arab Spring
serta tentang penyebab terjadinya konflik di Suriah yang terjadi pada tahun
2011-2015.
Pokok
Pembahasan : Pada pokok pembahasan
penulis membagi sub pokok pembahasan menjadi tiga bagian yaitu;
1. Naiknya
Bashar Al-Assad Menjadi Presiden
Bashar Al-Assad merupakan putra kedua
dari Hafez Al-Assad (presiden sebelum Bashar). Pada tahun 2000 terjadi
perpindahan kekuasaan Hafez Al-Assad kepada putra keduanya yaitu Bashar
Al-Assad. Pemilihan suara terjadi pada 10 Juli 2000 yang dilakukan oleh seluruh
rakyat Suriah, kemudian tanggal 12 Juli Menteri Dalam Negeri Mohammed Herba
mengumumkan hasil penghitungan suara yang dimenangkan oleh Bashar Al-Assad
dengan jumlah suara sebanyak 8.931.623. Saat dilantik menjadi presiden ia
berjanji akan menjadikan Suriah menjadi lebih modern dan demokratis. Kemudian pada
pertengahan 2001 juru bicara pemerintahan dan Bashar Al-Assad sendiri serta-merta menggambarkan bahwa kaum
reformis sebagai agen Barat yang bermaksud menggerogoti internal Suriah. Banyak
kaum aktifis dari reformis yang bersuara mengkritik pemerintahan, hal tersebut
menjadikan masyarakat tidak puas dengan pemerintah yang akhirnya melakukan
demonstrasi. Arab Spring merupakan puncak ketidakpuasan rakyat terhadap
pemerintah dan demo ini merupakan gelombang demonstrasi besar-besaran yang
dilakukan dari Tunisia dan negara-negara sekitarnya.
2. Konflik
Suriah Pada Masa Pemerintahan Bashar Al-Assad
a. Faktor
pemicu konflik Suriah;
Ada tiga faktor pemicu terjadinya
konflik yang pertama, kesenjangan ekonomi dimana produksi minyak di Suriah
semakin menurun yang awalnya 400.000 barel per hari menjadi 385.000 barel per
hari. Hal tersebut mempengaruhi kas Negara yang semakin menurun, serta
tingginya angka kelahiran dan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim
mengakibatkan Suriah kering. Kedua, kebijakan pemerintah yang lebih
mementingkan militer diaman hal ini dibuktikan dari anggaran militer yang terus
meningkat dari 36% menjadi 56% dari seluruh APBN. Ketiga, konflik Sunni-Siyah
yang berkepanjangan mempengaruhi konflik di Suriah serta campur tangan AS
terhadap konflik di Suriah.
b. Jalannya
konflik di Suriah
Awal terjadinya konflik karena dipicu
oleh tiga faktor yang sudah disebutkan diatas. Kemudian pada tahun 2011 situs
media sosial seperti Twitter, Facebook, Youtobe di dalam maupun luar Suriah
menyerukan demonstrasi besar-besaran menuntut agar pemerintah melakukan
reformasi. Tanggal 6 Maret 2011, lima belas anak berusia 10-15 tahun membuat
coretan yang berbunyi “Rakyat Ingin Menumbangkan Pemerintah”. Lima belas anak
tersebut kemudian ditahan dan membuat rakyat semakin marah dan melakukan demo
besar-besaran yang menyebabkan banyak korban jiwa karena ditembak oleh aparat
keamanan. Semakin banyak pihak yang terlibat di dalam konflik di Suriah membuat
keadaan semakin memburuk.
3. Keterlibatan
Asing Terhadap Konflik di Suriah
Ada beberapa Negara yang ikut serta dalam konflik di
Suriah dan terbagi menjadi dua bagian yaitu pro Suriah dan kontra Suriah. Negara
yang pro terhadap Suriah adalah Rusia dan Iran. Faktor yang melatar belakangi
Rusia mendukung Suriah anatara lain melindungi investasi dan asset perdagangan,
mempertahankan pengaruh di Timur Tengah, menciptakan stabilitas kawasan. Kemudian
Negara yang kontra terhadap Suriah adalah AS dan Arab Saudi. Amerika Serikat
menentang Suriah karena dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Kemudian
munculnya ISIS, tujuan dibentuknya ISIS sendiri ialah untuk mendirikan Negara Islam
dan dengan mudah mengkafirkan yang tidak beragama Islam bahkan sesame Islam
yang berbeda ideologi. Dalam kaitannya terhadap konflik Suriah ISIS terkadang
menjadi alternatif antara pihak pemerintah Suriah maupun oposisi.
Kesimpulan : Konflik di Suriah terjadi pada masa
pemerintahan Bashar Al-Assad dimana ada tiga faktor pemicu terjadinya konflik
yaitu kesenjangan ekonomi, kesenjangan militer dan isu Sunni-Siyah. Puncak ketidak
puasan rakyat terhadap pemerintah ialah munculnya Arab Spring yang melahirkan
demo secara besar-besaran dan memakan banyak korban jiwa. Dalam konflik ini
melibatkan beberapa Negara yang pro dan kontra terhadap Suriah yang menyebabkan
konflik berkepanjangan.
Kelebihan : bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami, terdapat skup spasial dan kurangnya skup temporal
Kekurangan : kurangnya penjelasan dari konflik Suriah pada tahun 2011-2015, serta kurangnya materi yang disajikan oleh penulis.
Mungkin kurang metode dalam jurnal, kemudian itu kan di jelaskan bahawa pada masa pemerintahan terlalu memihak militer mungkin itu bisa di tambhakan kenapa kok memihak militer.
BalasHapusPemerintah memihak militer sejak masa pemerintahan Hafez Al-Assad (ayah Bashar Al-Assad) karena dilatar belakangi oleh konflik Arab-Israel pada masa itu. Hafez Al-Assad kemudian mencanangkan kebijakan yaitu memperkuat dan terus membangun militer Suriah sampai mampu mengimbangi kekuatan militer Israel. hal tersebut terjadi karena Hafez Al-Assad ingin memulihkan hak-hak bangsa Arab dalam menghadapi agresi dan pendudukan Israel.
HapusUntuk metodenya sudah ada.
HapusKenapa di bab pendahuluan masih ada kata "dalam pendahuluan"?
BalasHapusMenurut saya dalam bab pendahuluan sebaiknya langsung menuliskan tujuan penulis
Dan juga apa indikasi atau motivasi Bashar Al Assad yang menggambarkan reformis itu adalah agen barat??
Mungkin itu aja
Terimakasih atas masukannya.
HapusPemerintah menganggap reformis sebagai agen barat karena banyak aktivis dari kubu reformis secara lantang mengkritik pemerintahan pada saat itu agar di penjarakan. Mungkin dari sini Bashar Al Assad menganggap bahwa mereka agen barat, dan sempat ia menyuruh agar forum forum di Suriah ditutup karena takutnya mempengaruhi rakyat Suriah dan memperkeruh konflik yang terjadi disana.
Itu kan di jelaskan kalau konflik di as suriyah terjadi pada masa pemrintahan Basar al assad sehingga melibatkan beberapa negara yang menuai pro dan kontra yang menjadi konflik itu berkepanjangan nah yang saya tanyakan apakah konflik konflik tersebut sudah tidak ada atau gimana pada masa sekrang bisa dijelaskan? Terimakasih
BalasHapusSebelumnya terimakasih sudah bertanya. Dalam jurnal yang saya bahas itu dari tahun 2011-2015 jadi untuk masa sekarang yang saya tau konflik yang ada di Suriah sudah selesai. Dari sumber yang saya baca AS sudah kalah dalam konflik tersebut.
HapusAku sih yes
BalasHapusApakah adanya isis dikarenakan ketidakpuasan rakyak kepada pemerintahan?dan bagaimana negara mengatasi munculnya isi tersebut?
BalasHapus
HapusISIS muncul karena campuran tiga fenomena yang saling berkaitan. Pertama, invasi
Amerika Serikat terhadap Irak pada tahun 2003. Kedua, pemerintahan boneka bermazhab Syiah
pengganti Saddam Husein yang dibentuk Amerika telah melakukan diskriminasi sistematis
terhadap mayoritas pengikut mazhab Sunni yang melahirkan ISI, Islamic State in Iraq, sebuah
gerakan resistensi lokal warga Irak terhadap invasi Amerika yang dipimpin oleh Abu Mushab Al-
Zarqawi. Ketiga, ketika konflik di Suriah pecah, ISI melakukan ekspansi ke wilayah Suriah dengan
mengubah nama menjadi ISIS, Islamic State in Iraq and Syria.
Dalam kaitannya terhadap konflik Suriah, ISIS terkadang menjadi alternatif antara pihak
Hapuspemerintah Suriah maupun pihak oposisi. Terkadang pemerintah Suriah bekerjasama dengan ISIS
untuk memerangi oposisi begitu juga sebaliknya, oposisi terkadang juga bekerjasama dengan ISIS
untuk memerangi pemerintah Suriah, hal itu tergantung dari lokasi peperangan. Kemampuan ISIS
melingkari setengah wilayah Suriah dan setengah bagian Irak menandakan betapa Al-Baghdadi
bukan sosok yang sembarangan. Ia jelas tak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam pembahasan anda katakan bahwa ISIS dijadikan alternatif antara pihak pemerintah maupun oposisi dalam menangani konflik di Suriah itu sendiri. Lantas alternatif seperti apa yang dimaksud? dan apa dampak positifnya sendiri bagi pemerintah Suriah mengandalkan ISIS sebagai jalan alternatif?
BalasHapusJuga disebutkan bahwa salah satu faktor konflik Suriah yang berkepanjangan ini karena adanya kesenjangan ekonomi, megngapa negara yang kaya minyak itu bisa mengalami kesenjanagan ekonomi akibat pasokan minyak yang berkurang? apakah karena adanya campur tangan pihak luar juga seperti Amerika Serikat salah satunya, dalam masalah "Perminyakan" itu?
Peratama terimakasih telah meluangkan waktu mbk yuli untuk membaca blog saya. Dalam pembahasan ini alternatif yang dilakukan ialah dalam bentuk perang. ISIS terkadang menjadi pihak Suriah dan pihak oposisi, tergantung dari lokasi perang yang berlangsung. Kemudian, dampak positifnya ialah Suriah terbantu dengan adanya tenaga dari ISIS saat perang. Untuk masalah ekonominya sendiri, pada saat itu pasokan minyak di Suriah mengalami penurunan sehingga terjadi kesenjangan ekonomi dan disana juga terjadi iklim panas yg sangat dahsyat sehingga menyebabkan kekeringan yg membuat masyarakatnya sendiri mengalami kesenjangan.
HapusTerimakasih
Terimakasih mbak Ana. Salam kebahagiaan :)
BalasHapusPenulisan yang menarik sekali, sehingga memicu berbagai prespektif untuk saya ,
BalasHapusBagaimana bisa terjadi konflik yang berkepanjangan akibat kesenjangan yang begitu signifikan?
Lalu apa sangkut pautnya dengan ISIS, (sependek sepengetahuan saya , ISIS ini berakar dari konflik suriah) ?
Terimakasih, tetap semangat :)
seperti yang dijelaskan di atas, Arab Spring pada masa itu termasuk demonstrasi besar-besaran lalu bagaimana dampak dari Arab Spring bagi basshar al-assad, Arab itu sendiri dan beberapa negara yang pro serta mendukung terhadap Arab Spring ini? dan sedikit mau mengingatkan penulisan abstrak dan aset terdapat kesalahan. Terimakasih
BalasHapusTerimakasih atas masukannya.
HapusMunculnya arab spring sendiri akibat ketidak puasan dari rakyat suriah thdp pemerintah. Dampak dari arab spring sendiri dapat dilihat dari kondisi negara Suriah. Saat terjadi arab spring terjadi konflik yang menimbulkan perang di suriah sndiri. Negara menjadi kacau serta pemerintahan juga mengalami kegoyahan akibat desakan dari rakyat Suriah. Dari adanya demo arab spring sendiri menimbulkan beberapa korban jiwa.
Bagi negara yg pro suriah mingkin hal tsb dianggap sebuah ancaman bagi mereka namun bagi megara yg kontra hal tsb merupakan titik yg tepat dalam keinginannya untuk menghamcurkan negara Suriah dengan membuat kekacauan antar sesama rakyat suriah sendiri.
Terimakasih. Apakah ada tambahan?
Pada jurnal dijelaskan bahwasannya Presiden Suriah berjanji stelah dilantik akan membuat Suriah menjadi modern dan demokratis, apakah hal tersebut terjadi? jika iya kenapa? jika tidak kenapa?
BalasHapusterimakasih
Sebelumnya terimakasih sudah bersedia bertanya. Menurut sumber yang saya baca hal tersebut tidak berjalan dengan lancar. Karena sudah dijelaskan bahwa pada tahun 2001 Suriah sendiri sudah muncul berbagai masalah dalam negaranya. Bagaimama mungkin janji2 tersebut dapat terlaksana dan berjalan dengan baik jika kondisi antara rakyat dan juga pemerintah sudah berkonflik maka hal tsb tidak akan berjalan dengan baik. Dan juga dari sumber yang saya baca pada masa Bashar Al Assad banyak konflik yang terjadi di Suriah. Mungkin itu, apa ada tambahan?
Hapussaya mau tanya diatas disebutkan bahwa Banyak kaum aktifis dari reformis yang bersuara mengkritik pemerintahan, apa saja contohnya selain arab spring?
BalasHapusSebelumnya terimakasih sudah bertanya. Dari sumber lain yang saya baca ada aktifis lain selain Arab Spring yaitu aktifis HAM di Suriah. Mungkin ada tambahan?
HapusPemaparannya bagus. Salah satu faktor konflik adalah adanya kesenjangan ekonomi dimana produksi minyak di Suriah semakin menurun yang awalnya 400.000 barel per hari menjadi 385.000 barel per hari. Menurut saya penurunan ini tidak begitu curam tapi kenapa dipermasalahkan?? Mohon penjelasannya.
BalasHapusJadi memang benar penurunannya tidak terlalu curam. Akantetapi dengan adanya penurunan tsb pendapatan negara akan hasil minyak menjadi menurun dan pada saat itu pemerintah sedang membangun militer secara besar besaran jadi hal tersebut menimbulkan kesenjangan ekonomi bagi masyarakat. Menurunnya pendapatan + dengan banyaknya pengeluaran menjadi ketidak seimbangan dalam ekonomi di Suriah sendiri.
HapusTerimakasih.
Sudah sangat bagus, kedepan jangan lelah untuk membuat tulisan seperti ini lagi😂
BalasHapusapakah konflik ini sudah berakhir ? lalu jika belum adakah respon dari negara negara yang ada di asia barat untuk membantu menyelesaikan konflik ? terimakasih .😊
BalasHapusDalam tulisan dipaparkan bahwasanya negara yang ikut serta dalam konflik di Suriah dibagi menjadi dua bagian yaitu yang pro dan kontra Suriah. Negara yang pro terhadap Suriah adalah Rusia dan Iran. Apa tidak ada faktor lain yang melatar belakangi Rusia mendukung Suriah selain yang sudah di jelaskan? Dan alasan mengapa Arab malah kontra dengan Suriah mengingat kedua negara tersebut sama-sama merupakan negara Islam?
BalasHapusAdanya faktor pemicu konflik itu tentang kesenjangan ekonomi, bisa lebih di rinci kesenjangan ekonomi seperti apa?
BalasHapus