Review Sejarah Pedesaan, Sejarah Ekonomi Pedesaan, dan Sosiologi Pedesaan


SEJARAH PEDESAAN

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas rakyatnya bermata pencaharian sebagai petani, maka tidak heran jika sejarah yang terjadi di Indonesia banyak yang terjadi di sebuah pedesaan. Pengertian sejarah pedesaan masih banyak menimbulkan banyak perdebatan, sejarah yang dekat dengan sejarah pedesaan ialah sejarah sosial dan sejarah lokal. Ketiganya sama-sama memiliki pengertian yang didalamnya saling terkait. Sejarah pedesaan merupakan sejarah yang memiliki arti seluas-luasnya. Sejarah pedesaan merupakan bagian dari sejarah sosial yang mencakup seluruh masyarakat sebagai kesatuan serta segala aspek kehidupannya. Sejarah pedesaan menggambarkan tentang kondisi kehidupan pedesaan antara lain tentang hubungan tuan tanah dan petani penggarap tanah, kedudukan bangsawan di pedesaan, sistem pungut, demografis, naik-turunnya harga dan sebagainya yang mencakup tentang permasalahan yang terjadi di desa. Dalam sejarah pedesaan waktu menjadi sangat penting karena perubahan adalah sebuah proses dalam kurun waktu. Perubahan merupakan suatu perpindahan sebuah keadaan menuju ke keadaan yang baru. Kedua, sejarah pedesaan merupakan sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau pedesaan, masyarakat petani dan ekonomi pertanian. Desa merupakan suatu kesatuan territorial dan administratif terkecil di Indonesia. Sejarah pedesaan bisa menjadi bagian dari organized intelligence sumber dari perencanaan perubahan di daerah pedesaan. Selain itu sejarah pedesaan harus dapat mengembalikan permasalahan sejarah kepada desa atau kepada ekonomi agrarian pedesaan. Ekonomi agraris menjadi salah satu bagian dari sejarah pedesaan, karena perubahan yang terjadi dalam sebuah desa biasanya menyangkut perubahan ekonomi. Dalam sebuah desa biasanya terdapat kelompok-kelompok sosial seperti pamong praja, pedagang dan buruh. Desa dapat dimasukkan dalam satuan sejarah pedesaan diantaranya;

Ekosistem merupakan hasil dari perpaduan antara aktifitas manusia dengan keadaan biologis dan fisik. Contohnya ekosistem ladang dan ekosistem sawah yang ada di Indonesia.

Geografis. Satuan geografis di tentukan oleh letak desa itu sendiri seperti di gunung, dekat aliran sungai, pantai, teluk, selat dan lainnya memiliki hubungan tertentu antara satu dengan yang lain

Satuan ekonomis dapat menjadi ataupun tidak dari bagian satuan geografis. Maksudnya adalah letak geografis sebuah desa dapat mempengaruhi satuan ekonomis dari desa tersebut.

Budaya, dalam hal budaya setiap desa pasti memiliki adat istiadat tersendiri dan adat disuatu desa tertentu dapat mempunyai sistem sosio-ekonomi masing-masing.

Dalam sebuah desa terdapat pula permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain; bangunan fisik, satuan sosial, lembaga sosial, hubungan sosial dan gelaja psiko-kultural. Jadi sejarah pedesaan adalah sejarah yang khusus meneliti tentang desa atau pedesaan yang didalamnya meneliti tantang desa, masyarakat petani serta ekonomi pedesaan yang memiliki batasan kurun watku tertentu. Sejarah pedesaan sebagai pengkaji desa dapat membahas tentang lembaga keagamaan didalam desa. Dalam sebuah desa berdirinya pabrik ditengah-tengah desa memberikan dampak dan tentunya dapat mengubah perekonomian desa. Perubahan perekonomian tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada kehidupan sosial dan pola budaya masyarakat desa. Selain permasalahan tersebut kita dapat mengukur tingkat kemajuan sebuah desa melalui perkumpulan-perkumpulan yang ada di desa tersebut. Memasuki abad ke 20 desa mulai kehilangan makna sesungguhnya karena banyaknya faktor-faktor dari luar yang masuk ke desa diantaranya teknologi, masuknya modal, dan proses asimilasi dan akulturasi. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah pedesaan ialah sejarah yang khusus mempelajari tentang semua aspek kehidupan masyarakat pedesaan menliputi ekonomi pedesaan, sosiologi pedesaan dimana waktu menjadi sangat penting dalam sejarah pedesaan ini.


SEJARAH EKONOMI PEDESAAN

Sejarah ekonomi merupakan studi yang mempelajari tentang faktor-faktor yang menentukan jalannya perkembangan ekonomi yang mempunyai sumbangan pada penetapan kebijakan perencanaan ekonomi baik secara nasional maupun daerah. Sejarah ekonomi masih cukup asing bagi sejarawan Indonesia meskipun pada kenyataannya sejarah ekonomi diajarkan dalam jurusan ilmu sejarah. Menurut Berry E secara singkat sejarah ekonomi mempelajari manusia sebagai pencari dan pembelanja, selain itu juga tidak termasuk dalam interpretasi ekonomis terhadap sejarah pada umumnya dan harus spesifik, kongkret dan khusus. Dari penjelasan tersebut dapatlah ditarik kesimpulan bahwa salah satu hal terpenting yang harus ada didalam ekonomi ialah pembeli dan penjual, jika hal tersebut tidak ada maka sejarah ekonomi tidak aka nada. Dalam sejarah ekonomi pedesaan memiliki batasan-batasan tertentu dalam lingkungan ekonomi pedesaaan atau ekonomi petani. Berikut merupakan cirri-ciri ekonomi petani  menurut Daniel Thorner;

Dalam bidang produksi masyarakat terlibat dalam produksi agrarian

Penduduknya harus lebih dari separuhnya terlibat dalam pertanian

Ada kekuasaan negara dan lapisan penguasanya

Ada pemisahan antara desa dengan kota jadi ada kota dengan latar belakang desa

Satuan produksinya adalah keluarga rumah tangga petani

Ekonomi petani diusulkan sebagai sebuah kategori tersendiri dalam sejarah ekonomidengan maksud untuk memenuhi kekurangan dalam analisa tentang perkembangan ekonomi terutama dalam kalangan ilmuan Marxis yang hanya melihat urutan sejarah sebagai cara produksi perbudakan, feodalisme, kapitalisme dan sosialisme. Perbedaan antara ekonomi petani dan ekonomi kapitalis menurut Basile Kerblay ialah hal yang terpenting dari ekonomi kapitalis adalah tanah dan kerja yang menjadi variable atau faktor yang dijadikan kombinasi oleh penguasa untuk memperoleh perolehan yang maksimal. Capital dianggap sebagai faktor yang tetap sedangkan dalam ekonomi petani kerja merupakan elemen yang penting dalam menentukan perubahan dalam volume dari modal dan tanah. Dilingkungan ekonomi petani banyaknya jumlah anggota keluarga dapat menjadi faktor menguntungkan dan dianggap sebagai investasi karena kerja yang dilakukan oleh anggota keluarga dianggap kerja secara gotong royong yang tidak perlu bayaran. Sejarah ekonomi lokal menjadi sangat penting karena disetiap daerah di Indonesia menempuh jalan sendiri-sendiri dalam perkembangan ekonominya. Sejarah ekonomi pedesaan memiliki jalan dan perkembangan ekonomi terdiri dari setiap desa. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya; ada atau tidak adanya organisasi kenegaraan, ada atau tidak adanya kelas menengah, dan kekuasaan kolonial. Dalam ekonomi pedesaan terdapat juga ekonomi primitive sekaligus ekonomi petani yang keduanya masih ada dalam masyarakat dengan bentuk ekonomi pasar. Faktor-faktor yang menyebabkan masalah antara lain faktor ekonomi, sektor ekonomi, lembaga ekonomi, komoditi, pertumbuhan dan masalah. Faktor yang menjadi masalah dalam ekonomi pedesaan diantaranya tanah, kerja, capital upah, harga dan sewa. Dalam lembaga ekonomi yang banyak dikenal dalam pedesaan terdiri dari kredit, koperasi, lumbung desa, dan bank. Faktor yang memiliki pengaruh terhadap kemajuan ekonomi salah satunya adalah faktor budaya. Ekomoni primitive memiliki keterbatasan yang bersifat ekologis, teknologis dan sosial, jadi masuknya pengaruh-pengaruh tersebut kedalam sebuah desa tentu saja menimbulkan perubahan yang sangat signifikan. Seperti masuknya ekonomi kolonial yang dianggap sebagai masuknya ekonomi berdasarkan perintah terutama pada masa Tanam Paksa, sehingga yang terjadi ialah ekonomi di pedesaan mengalami percampuran dengan adat yang dominan. Perubahan ekonomi dari ekonomi tradisional yang bersifat pedesaan, primitive, dan petani menuju ke ekonomi kolonial dengan masuknya sejumlah peraturan yang pada akhirnya ekonomi kapitalis tidak menunjukkan perubahan yang besar.


SOSIOLOGI PEDESAAN

Sosiologi pedesaaan merupakan salah satu cabang dari sosiologi yang berkembang setelah segi kemanusiaan dari pertanian mendapat perhatian di AS pada tahun 1908. Sosiologi pedesaan dipahami sebagai penerapan teori-teori sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Sosiologi pedesaan lebih sering dipakai dalam pemecahan suatu masalah dalam masyarakat pedesaan.sosiologi pedesaan menekankan studinya pada masyarakat pedesaan tanpa mempersoalkan hubungan mereka dengan usaha tani, karena kebanyakan masyarakat desa secara langsung terlibat pada sektor primer tetapi sudah berkembang ke sektor sekunder. Jadi sosiologi pedesaan merupakah sebuah pemecah masalah yang digunakan dalam sebuah desa. Pengertian lain menurut para ahli seperti Smith Zophf didukung oleh Wiriatmaja dimana sosiologi pedesaan adalah ilmu yang mencoba mengkaji hubungan anggota masyarakat di dalam dan antara kelompok-kelompok di lingkungan pedesaan. Pendapat lain menuru Galeski sosiologi pedesaan disebutnya sebagai studi yang cenderung deskriptif karena pedesaan merupakan daerah petanian, terdapat pola-pola pertanian dan bertani, kehidupan keluarga di desa, tingkat kehidupan dan perkembangan penduduknya, struktur sosial yang berhubungan dengan pekerjaan, lembaga-lembaga pedesaan, adat dan kebiasaan penduduk dan sebagainya. Jadi dari beberapa pengertian diatas memang dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi pedesaan merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah yang ada di desa meliputi semua yang terjadi dalam kehidupan masyarakat desa.

Komentar

Postingan Populer