SARASEHAN: MENELADANI PARA PEJUANG UNTUK MEMAJUKAN UNIVERSITAS JEMBER (Sejarah Universitas Jember Dalam Rangka Memperingati Diesnatalis Universitas Jember ke 56 Tahun)
Pada zaman sebelum kemerdekaan, Jember merupakan sebuah kota kecil di wilayah Karesidenan Besuki. Salah satu Universitas Negeri yang ada di Jember adalah Universitas Jember. Pendirian Universitas Jember sendiri tidak berjalan dengan cepat akan tetapi masih melewati beberapa perjuangan yang dilakukan oleh para perintis terdahulu. Tokoh yang berjasa atas pendirian Universitas ini tidak lain adalah Dr. Rahmat, Raden Sungedi dan Raden Soerachman. Dimana pada saat itu Dr. Rahmat ingin mengembangkan pendidikan di Jember, hal tersebut muncul karena melihat latar belakang masyarakat Jember yang masih banyak lulusan SMA dan banyak yang menjadi pengangguran. Hal tersebut membuat semangat untuk mengembangkan pendidikan muncul, dan keinginan tersebut mendapat dukungan dari Raden Soedjarwo yang pada saat itu menjadi Bupati di Jember. Pada saat itu dana pendidikan di Jember masih belum bisa mencukupi untuk membangun pendidikan, sehingga membuat Bupati Raden Soedjarwo menghimpun sumbangan dana dari masyarakat yakni dari penjualan karcis, bahan bakar, gula dll. Ide unik lain dari beliau yaitu mengumpulkan barang bekas berupa koran, botol kosong, kelapa dari semua masyarakat untuk dijual kemudian digunakan untuk dana pembangunan sekolah di Jember, sehingga beliau terkenal dengan sebutan “Bupati Botol Kosong”.
Seiring berkembangnya zaman, 3 orang tokoh perintis pendidikan yakni Dr. Ahmad, Raden Sungedi dan Raden Soerachman dan dukungan dari Bupati Raden Soedjarwo mendirikan sebuah Universitas Swasta di Jember yang bernama Universitas Tawang Alun yang berada dibawah yayasan Unita pada tanggal 5 November 1957. Kemudian pada tanggal 26 Januari 1959 Raden Soedjarwo dianggat sebagai ketua yayasan Unita menggantikan Raden Sungedi. Universitas Tawang Alun ini merupakan pijakan awal atau cikal bakal dari berdirinya Universitas Jember, dan 4 serangkai yakni Dr. Ahmad, Raden Sungedi, Raden Soerachman dan Raden Soedjarwo disebut sebagai pendiri awal Universitas Jember. Tahun 1960 Universitas Tawang Alun terus berkembang dengan bertambahnya Fakultas Ilmu Sosial Politik, FKIP, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian. Pada tahun 1961 para tokoh tersebut membentuk tim yang akan dikirim ke Jakarta untuk menemui mentri PTIP agar memberikan dukungan terhadap Universitas Swasta Tawang Alun di bawah yayasan Unita yang rencananya akan diubah menjadi Universitas Negeri. Dilanjutkan pada tahun 1962 dimana dibentuk panitia persiapan pembentukan Universitas Jember yang terdiri dari Raden Soedjarwo, Dr. Ahmad, Ali Yasin, Suwarno, Joko Suroso. Kemudian tanggal 5 Januari 1963 Universitas Swasta Tawang Alun diresmikan menjadi Universitas Negri cabang dari Universitas Brawijaya. Hal tersebut terjadi karena belum ada keputusan dari mentri PTIP untuk menjadikan Universitas Jember sebagai Universitas Negeri seutuhnya. Akan tetapi pata tanggal 9 November 1964 turun surat Keputusan Menteri PTIP No. 151 Tahun 1964 yakni ditetapkannya Universitas Jember. Pada saat itu Universitas Jember hanya memiliki 4 Fakultas yang terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Sastra.
Pendirian Universitas Jember memang berjalan sangat panjang dan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Jember sendiri sangat membantu tercapainya membangun lembaga pendidikan ini. Gedung perkuliahan yang dipakai pada saat itu berada di Jl. Seoredji. Keinginan Raden Soetardjo yang ingin menyatukan fakultas-fakultas Universitas Jember yang pada saat itu tempatnya masih terpisah untuk dijadikan satu di daerah Tegal Boto. Akhirnya keinginan tersebut dapat tercapai dan sekarang Universitas Jember sudah berkembang dan menjadi salah satu Universitas Negeri di Jawa Timur yang sudah cukup terkenal. Berkembangnya Universitas Jember hingga saat ini ditandai dengan semakin banyaknya cabang dari Universitas ini dikota-kota lain seperti di Bondowoso, Lumajang dan Pasuruan. Berkembangnya Universitas ini tidak terlepas dari usaha para pendiri, rektor-rektor dan staf kampus yang bekerja sama untuk mengembangkan kampus ini. Dimana pada tahun 2020 ini Universitas Jember masuk dalam 20 besar kampus atau Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Sejarah rektor Universitas Jember diawali dari Dr. ahmad (1964-1967), Raden Sungedi (1967-1969), Soetardjo S.H (1969-1978), Drs. H.R Warsito (1978-1986), Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986-1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S (1995-2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc (2003-2012), Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D (2012-2020) dan sekarang Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng (2020-2024).
Komentar
Posting Komentar