SARASEHAN: PANCASILA NASIONAL KE-11 Kompetisi Olahraga Antar Negara: Refleksi Sportifitas dan Nasionalisme

 Dalam membicarakan Nasionalisme ada dua momen dimana lagu kebangsaan suatu negara dapat didengarkan oleh negara lain, yakni momen kunjungan presiden ke negara lain dan momen pertandingan olahraga. Jadi olahraga dapat menjadi suatu aplikasi dalam menumbuhkan rasa Nasionalisme itu sendiri. Membicarakan tentang Nasionalisme dan olahraga kita dapat melihat pada sejarahnya yakni berawal dari tahun 1938 dimana ada momen Piala Dunia di Prancis yang pada saat itu tim sepak bola Indonesia atau PSSI menyiapkan tim. Setelah terbentuknya tim PSSI, terdapat konflik antara PSSI dengan organisasi yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda yang menyebabkan PSSI tidak dapat bertanding dalam Piala Dunia. PSSI merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme karena dilihat dari peraturan organisasi ini yang menerapkan bahasa Indonesia dalam timnya dimana pada saat itu masih dilarang di Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1950 PSSI mulai aktif lagi dan mengajukan untuk masuk dalam Viva, hal tersebut dilakukan karena bertujuan untuk mengenalkan Indonesia pada negara lain. Pada saat itu Indonesia sangat memiliki hubungan dengan Tiongkok sehingga tidak heran jika pelatih Tim Nasional Indonesia pada saat itu merupakan orang Tiongkok. Kemudian pada tahun 1954 terdapat penggantian pelatih dari Unisoviet, dibawah pelatih tersebut Indonesia lebih dikenal lagi oleh negara-negara lain. Prestasi sepak bola mencapai puncaknya pada tahun 1956, dimana pada saat itu Indonesia dapat mengimbangi Unisoviet di olimpiade Melbourne.

Soekarno yang pada saat itu menjadi presiden pertama Indonesia sangat mendukung terhadap tim sepak bola PSSI. Pada saat melakukan Tur Eropa Timur, Soekarno memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan diplomasi politik agar hubungan Indonesia dengan negara-negara Eropa semakin erat. Hubungan diplomasi politik Indonesia dengan negara lain sangat mempengaruhi pertandingan sepak bola PSSI dengan negara lain. Dapat dilihat dari saat terjadi pertandingan antara Indonesia dengan Taiwan, Indonesia menolak melakukan pertandingan tersebut karena alasan hubungan diplomatic antara Indonesia dengan Tiongkok. Kemudian pada tahun 1958 tim PSSI hampir masuk dalam piala dunia saat melawan Israel, karena pada saat itu Indonesia memiliki hubungan erat dengan negara-negara Timur Tengah yang tidak pro terhadap Israel. Oleh sebab itu Indonesia tidak melakukan pertandingan melawan Israel karena lebih mementingkan hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah. Kemudian memasuki tahun 1962 Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games hal tersebut dilakukan oleh Soekarno karena ingin lebih mengenalkan Indonesia kepada negara lain. Pada saat itu Indonesia mendapat bantuan dana dari Rampasan Perang dari Jepang dan dukungan dari Unisoviet dengan mengirim arsitek serta pekerja kasarnya untuk membangun Studion Utama Glora Bung Karno. Melalui olahraga ini Bung Karno terus berjuang untuk mengenalkan Indonesia kepada negara lain dan meyakinkan bahwa Indonesia itu bisa dan mampu bersaing.

Dalam kompetisi atau pertandingan pasti ada suportifitas atau lebih dikenal sebagai fair play yang merupakan konsep kompleks yang berfungsi untuk mewujudkan sejumlah nilai fundamental yang tidak hanya menjadi bagian integral dari olahraga tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui olahraga Bung Karno memiliki ambisi untuk mengenalkan Indonesia kepada negara-negara lain. Akan tetapi pada saat ini Indonesia gemilang di bidang olahraga hanya dalam bulutangkis dan angkat besi. Melalui olahraga kita dapat mewujudkan dua hal yakni prestasi dan untuk membangun sumberdaya manusia. Prestasi yang digapai akan membuat eksistensi bangsa semakin dikenal oleh negara lain, kemudian olahraga juga dapat menjadi salah satu metode atau cara untuk menjadikan masyarakat menjadi lebih sehat secara jasmani dan rohani yang akan membuat pekerjaan kita menjadi selesai secara maksimal. Nasionalisme dalam bidang olahraga merupakan sebuah proses untuk mengembangkannya.

Jadi dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari sebelum Indonesia merdeka bidang olahraga terutama sepak bola menjadi salah satu cara untuk menumbuh dan mengembangkan Nasionalisme masyarakat Indonesia. Dimana pada saat itu Presiden Soekarno sangat mendukung tim sepak bola Indonesia. Melalui bidang olahraga ini dapat memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara luar. Meskipun dalam bidang olahraga sendiri masih banyak masalah-masalah yang dihadapi akan tetapi melalui bidang olahraga ini, eksistensi negara Indonesia pada saat itu sampai ke negara luar. Sampai saat ini bidang olahraga masih tetap trend dikalangan masyarakat meskipun tidak banyak yang mencari tau tentang asal-usulnya, tetapi dengan diadakannya pertandingan olahraga seperti sepak bola, membuat masyarakat semangat untuk mendung Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam bidang olah raga ini memang benar rasa kesatuan dan persatuan serta Nasionalisme masyarakat Indonesia dapat dirasakan.

Komentar

Postingan Populer